Kalau mendengar kata Padang, kamu pasti teringat akan Sate Padang, Soto Padang, Rumah Gadang, ya, ngaku deh? Padang memang salah satu kota besar yang punya karakter. Terlebih jika kalian punya teman orang Padang, mereka punya prinsip “pantang pulang sebelum sukses”. Kerap kali teman Padang kalian adalah orang yang gigih dan ambisius. Jadi cukup mudah mengingat karakter Padang dan orang-orangnya.
Tapi tahukah kalian, Padang dan sekitarnya menawarkan banyak hal yang sayang untuk tidak disaksikan dengan mata kepala sendiri. Berikut rangkumannya yang saya temui disana.
1. Pemandangan Tidak Kalah dengan Selandia Baru
Ketika di Padang, saya dan kakak saya menyewa mobil dan driver untuk road trip. Biayanya sekitar Rp 200.000,00 per hari. Sesampainya di Bandar Udara Internasional Minangkabau, kami dijemput dan melesat ke Panorama Sitinjau Lauik lalu mampir ke Danau Singkarak. Hari kedua, kami ke Ngarai Sianok, Lembah Harau. Perjalanan dari satu titik ke titik lain dengan mobil, membuat kita bisa menikmati pemandangan yang indah. Pokoknya ibarat New-Zealand-nya Indonesia deh. Tapi sayang sekali tidak ada tempat khusus untuk menikmati suasana yang indah ini. Seharusnya kalau mau belajar dari Selandia Baru, pemerintah setempat menyediakan tempat pemberhentian untuk mobil berhenti sesaat untuk mengambil foto di spot foto yang instagrammable hihi.








2. Kota Kelahiran Bapak Bangsa Indonesia
Selain ke Padang, cobalah mampir ke Bukittinggi. Di jalan Soekarno-Hatta no. 37 terdapat rumah tempat kelahiran bapak pendiri bangsa sekaligus proklamator, Mohammad Hatta. Jika biasanya mengenal Bung Hatta dari buku sejarah, kini saya masuk ke dalam rumahnya. Mendadak beragam emosi menyesak dalam jiwa. Dari rumah yang terbuat dari bambu ini saya bisa menangkap bahwa pria kelahiran 1902 ini adalah orang yang sederhana. Seorang pembelajar yang tidak bisa lepas dari buku. “Aku rela di penjara asalkan bersama buku, karena dengan buku aku bebas,” katanya. Cendekiawan ini telah melanglang belajar hingga negeri Belanda, tetapi hatinya tetap untuk Indonesia, berusaha memajukan bangsa lewat pemikiran-pemikirannya.


3. Wisata Budaya Minang dan Sejarah Melawan Penjajahan
Salah satu hal yang bisa dipetik dari traveling keliling Indonesia adalah bahwa Indonesia memiliki kebudayan yang sangat beragam. Salah satu spot wisata yang wajib dikunjungi untuk mempelajari budaya Minang adalah Istano Basa Pagaruyung. Istano Basa yang berdiri sekarang sebenarnya adalah replika dari yang asli. Istano Basa asli terletak di atas bukit Batu Patah dan terbakar habis pada sebuah kerusuhan berdarah pada tahun 1804. Istana tersebut kemudian didirikan kembali namun kembali terbakar tahun 1966. Disini kamu bisa melihat bagaimana budaya menikah ala Minang. Kita juga bisa sewa kostum wanita Sumatera Barat dengan biaya Rp 15.000. Ada juga Benteng Fort de Kock yang dibangun tentara Belanda untuk berlindung dari pasukan Minangkabau.
Istano Basa Pagaruyung (biaya masuk dewasa Rp 7.500, anak2 Rp 5.000, mancanegara dewasa Rp 12.000, anak-anak Rp 10.000)


Di dalam ruangan istana terdapat banyak warna yang muncul dari kain/tirai yang menjadi ornamen. Saya sempat bertanya adakah pengaruhnya warna-warna ini terhadap filosofi istana. Supir sekaligus pemandu wisata kami menerangkan bahwa memang ada beberapa warna yang memiliki arti khusus yaitu hitam dan kuning. Warna hitam adalah warna yang biasanya digunakan oleh pemuka adat dan bangsawan itulah kenapa warna yang menghiasai anjuang Rajo Babandiang adalah warna hitam.

Benteng Fort de Kock (biaya masuk dewasa Rp 15.000, anak-anak Rp 10.000, mancanegara Rp 20.000)

Lobang Jepang

Pantai Air Manis

4. Kuliner Lezat
Ini nih sejumlah tempat yang kami kunjungi saat berwisata kuliner disana. Mungkin kamu mau mampir nanti ketika bertandang kesana:
Sate Padang Mak Etek – Kawasan Jam Gadang

Sate Padang Danguang Danguang – Jalan Pasar Ibuah, Payakumbuh

Soto Taluak Tampuruang – Jl. Sutan Syahrir No.67, Seberang Padang, Padang Sel., Kota Padang, Sumatera Barat 25142

Teh Talua (ini favoritku, campuran teh dengan putih telur yang dikocok) – ada di tempat makan tertentu, di kawasan Jam Gadang ada

Ayam Pop RM Family – Jl. Yos Sudarso, Benteng Pasar Atas, Guguk Panjang, Benteng Pasar Atas, Guguk Panjang, Benteng Ps. Atas, Guguk Panjang, Kota Bukittinggi, Sumatera Barat 26113
Konon katanya resep ayam pop bermula dari restoran ini. Awalnya, mereka ingin membuat resep makanan padang yang tidak terlalu berlemak. Lalu dibuatlah ayam yang direbus dan dikasih minyak plus sambal tomat yang mantap!
Martabak Kubang Hayyuda – Jl. Diponegoro No.17l, Belakang Tangsi, Padang Bar., Kota Padang, Sumatera Barat


Bagaimana, semakin yakin kan untuk berkunjung ke Padang?
Salam kenal uni nadia…
LikeLike
Salam kenal ya! Terima kasih sudah mampir! 🙂
LikeLike
terimakasih postingannya mba,,dan terimakasih telah berkunjung ke Soto taluak tampuruang,saya salah satu tim di soto taluak tampuruang.. trims mba,,
LikeLike
Sama-sama Uni Yenni. Soto-nya enak! 🙂
LikeLike