Hi passionate people!
Ini pertama kali saya ke Australia. Saya mengunjungi tiga kota: Melbourne, Brisbane, Sydney. Ketiganya merupakan kota yang saaangat menyenangkan. Tapi tak disangka, ibukota negara bagian Queensland, Brisbane, adalah kota yang paling berkesan bagi saya, meski hanya 2 hari disana.
Memangnya apa saja highlight aktivitas di Brisbane? Pertama, saya bertemu dan berinteraksi dengan dua binatang khas Australia. Ya! Kangguru dan Koala. Selain itu, saya mencoba Sand Tobogganing untuk pertama kalinya. Apa itu? Jadi, kita berseluncur dengan tidur telentang di atas papan kayu. Semacam surfing gitu tapi di pasir. Gak bisa bayangin kan?
Yuk baca selengkapnya!
Selasa, 28 Februari 2017

1. Moreton Island
Perjalanan dari Melbourne ke Brisbane memakan waktu 2 jam. Setiba di Bandara Brisbane, kami langsung menyeberang ke Moreton Island. Moreton Island adalah pulau seluas 170km persegi, yang bisa diakses dengan kapal feri dari Holt Street Wharf ataupun dengan helikopter. Karena kita belum se-rangkayo Mbak Syahrini, maka kita naik kapal feri saja kesana.
Saat itu sebenarnya saya sangat mengantuk dan sudah siap melanjutkan tidur dari pesawat (bagi yang mengenal saya dengan baik, pasti tahu seberapa nempel-molornya saya). Tapi dalam 1 jam perjalanan, awan dan pemandangan yang indah mampu menahan rasa kantuk saya!
Bagaimana perjalanan dari Melbourne ke Brisbane, bisa dilihat di Vlog saya, klik disini!

Sampai di Moreton Island, kami disambut seorang tour guide dari Tangalooma Island Resort. Namanya adalah Olivia dan dia sangat bersemangat! Seperti anak muda di negara dengan 4 musim lainnya, Olivia sedang melewati masa liburan musim panasnya dengan menjadi pemandu wisata.

2. Sand Tobogganing
Permainan pertama yang kami coba di Moreton Island adalah sand tobogganing. Pertama kali denger kata “sand tobogganing” bener-bener gak kepikiran ini format acaranya kayak gimana ya? Hahaha.
Ternyata pas googling, toboggan itu adalah kereta salju sederhana yang dipakai sebagai sarana transportasi bagi suku Innu dan suku Cree di kawasan subartik Kanada. Orang Cree dan Innu yang pemburu-pengumpul menggunakan alat ini untuk mengangkut barang. Toboggan diikat di belakang kereta salju, dan ditarik. Pada waktu itu, pria, wanita, dan anak-anak, semua menarik toboggan.
Nah kalo toboggan aslinya itu di salju, ini tobogganing di atas pasir!
Jadi di bukit pasir itu, pertama-tama kita harus berjalan ke puncak bukit. Bukit ini kemiringannya sekitar 45 derajat bujur kanan (opo sih, pokoknya curam wis), jaraknya sekitar 100 meter.

Sesampainya di puncak, kita harus pakai kacamata hitam, dan berseluncur ke bawah. Sebenarnya mirip di Gumuk Pasir Jogja. Tapi bedanya ini telungkup di atas papan sepanjang 180 cm dengan lebar 30 cm (jangan lupa pake celana ketat). Setelah telungkup, kami hanya bisa mengandalkan kepasrahan yang hakiki untuk meluncur ke bawah. Memang awalnya berasa seperti Gal Gadot dengan kostum Wonder Woman yang siap menyelamatkan dunia. Namun ketika butiran pasir itu mulai menyerang mulut, saya langsung berasa makan ayam Mbok Berek. Dapet banget crispy-nya rek! Krenyes krenyes~

3. Bird Watching
Ratusan jenis burung telah tercatat singgah di pulau ini termasuk burung laut, burung yang bergantung pada hutan dan burung pemangsa.

Kenikmatan melihat keindahan seperti ini tersedia untuk semua orang yang berkunjung. Yang dibutuhkan hanyalah membuka mata dan mendapatkan semuanya. Pastikan untuk ikut tertawa bersama burung Kookaburra yang ramah!

4. Feeding Wild Dolphin
Aktivitas terakhir adalah memberi makan lumba-lumba liar! Kita bisa benar-benar tanpa jarak dengan lumba-lumba ini. Pemberian makan di dermaga Moreton ini memiliki sejarah panjang. Bermula dari dibelinya resort Moreton oleh Keluarga Osborne sekitar tahun 80an. Saat itu, lumba-lumba kerap mendatangi kapal feri yang dinaiki para tamu, dan memakan makanan sisa yang dilempar para tamu. Keluarga Osborne pun memutuskan untuk memberi makan dengan gizi lebih baik pada lumba-lumba.
Pada tahun 90an, lumba-lumba mulai mendekat ke dermaga. Semula mereka datang pada pukul 22.00 WIB bahkan hingga dini hari. Lama kelamaan, petugas pemberi makan lelah karena harus menunggu hingga dini hari. Akhirnya, petugas pun pulang setiap pukul 19.00 WIB. Karena inilah, lumba-lumba datang ke dermaga lebih cepat dari biasanya.
Kami harus sangat berhati-hati saat memberi makan pada lumba-lumba. Kami memegang ikan kecil yang sudah mati, dan menggoyang-goyangkan di dalam air, dekat lumba-lumba. Jika ikan kecil tersebut lepas dari genggaman, kita dilarang untuk mengambilnya kembali, karena dikhawatirkan lumba-lumba akan salah mengira tangan kita adalah ikan. Waduh berabe deh, kan tangan kita kaga enak, Lum!
Kalau mau lebih merasakan sensasi hari pertama di Brisbane ini, coba lihat Vlognya di Youtube Channel saya. Klik disini ya!
Rabu, 1 Maret 2017

1. Lona Pine Koala Sanctuary
Hari ini kami berempat menuju ke Lone Pine Koala Sanctuary. Kata kakak sih, ini merupakan satu-satunya sanctuary yang memperbolehkan kita untuk menyentuh langsung Koala dan Kangguru!
Untuk berfoto dengan koala yang ya-ampun-kayak-boneka-ya ini, kita harus mengantri dan membayar biaya 7 AUS$ per orang. Saat giliran kami untuk berfoto, koala ini sedang lapar dan mengantuk. Maka beberapa kali koala ini gak mau pose. Doi malah merajuk untuk minta makan daun eukaliptus. Hal ini didukung pernyataan pawangnya, yang mengatakan bahwa koala adalah binatang yang moody.
Setelah itu kita kasih makan kangguru di sebuah lahan yang cukup besar.


2. Queensland Art Gallery of Modern Arts
Galeri ini menyuguhkan karya kontemporer yang sangat modern. Ada sejumlah ruangan di galeri ini, dan tiap ruangannya menunjukkan keunikannya sendiri. Tembok fluffy bertajuk Nervescape V buatan seniman Islandia, Hrafnhildur Arnardóttir’s adalah favorit saya dan kakak. The flourescent synthetic hair installation is bright, strange, immersive and even grotesque to view.
Hal seru lain yang wajib dicoba adalah perosotan ini. Ibu dan bude saja berani naik perosotan ini guys jangan mau kalah!
3. Brisbane City Hall



Seluruh tur di Brisbane City Hall ini tidak dipungut biaya lho! Kita juga bisa naik ke clock tower, dimana kita bisa melihat seisi kota Brisbane dari atas. Itu adalah gereja di Sir Albert St.
4. City Centre, Eagle Street, Free Ferry


Kami mengakhiri perjalanan di Brisbane dengan berjalan-jalan di tengah kota, nongkrong di pinggir sungai dan menaiki kapal feri gratis. Kota Brisbane ini dilewati sungai yang sangat panjang. Sungai Brisbane adalah sungai terpanjang di Queensland Tenggara, Australia, dan mengalir melalui kota Brisbane. John Oxley, orang Eropa pertama yang menjelajahi sungai tersebut, menamainya setelah Gubernur New South Wales, Thomas Brisbane pada tahun 1823. Sungai ini menempuh 344 km dari Gunung Stanley.
Penasaran gimana gemesnya koala dan gimana caranya kasih makan kangguru? Vlog hari terakhir di Brisbane bisa dilihat disini yah!
Bagaimana kawan, kalian jadi tertarik pergi ke Brisbane nggak? Apa? Kalian jadi penasaran dengan Melbourne dan Sydney juga? Waaa oke! Ditunggu ya!
See you later, alligator!
Nadia Atmaji